THE SMART TRICK OF BERINFAK THAT NOBODY IS DISCUSSING

The smart Trick of Berinfak That Nobody is Discussing

The smart Trick of Berinfak That Nobody is Discussing

Blog Article

Ketujuh: Bukhari dan Muslim sama-sama membawakan hadits di atas ketika membahas zakat. Ini menunjukkan bahwa yang mesti diprioritaskan adalah menunaikan sedekah yang wajib (yaitu zakat) daripada sedekah yang sunnah.

"Perumpamaan orang yang bersedekah kemudian ia mengambil kembali sedekahnya seperti anjing yang memuntahkan sesuatu kemudian ia menjilat muntahnya untuk memakannya lagi." (HR Muslim, dari Ibnu Abbas)

Melihat ada banyaknya cara untuk berbuat baik dengan sedekah ini. Rasanya, tidak ada lagi alasan untuk berkata tidak melakukannya.

Dalam kajian ini, tidak terdapat butir yang memunculkan masalah kritik Alkitab. Itu bukan berarti saya mengabaikannya. Saya sudah mempelajarinya setiap hari dan menganggapnya murni sebagai hal yang akademis dan teoretis, dan bukan suatu masalah yang berkaitan dengan misi. Apabila saya memotong bagian Amanat Agung pada akhir masing-masing kitab Injil (karena itu adalah pernyataan setelah more info kebangkitan), kita tidak memiliki Amanat Agung hingga secara keseluruhan tidak terdapat lagi kebutuhan akan misiologi. Jika saya menghapus kisah kebangkitan, baik karena alasan cerita tersebut merupakan cerita tambahan atau mitos, maka khotbah-khotbah tentang kebangkitan tidak akan berarti lagi -- sekadar suatu gagasan saja.

وفي رواية: «أَنْفِقِي أو انْفَحِي، أو انْضَحِي، ولا تُحْصِي فيُحْصِي الله عليك، ولا تُوعِي فيُوعِي الله عليك».

Apakah Anda mulai melihat potensi Anda dalam mendorong gereja lain terlibat dalam misi? Saat Anda mengembangkan application misi dalam gereja Anda, maka Anda berada dalam posisi yang bagus untuk mendorong gereja lain terlibat dalam misi.

Sekiranya setiap muslim sadar betul tentang keutamaan sedekah, barangkali saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan akan berkurang drastis.

) dan yang satunya lagi bekerja, maka saudaranya yang bekerja mengadukan perihal saudaranya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau menjawab

يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ أَنْ تَبْذُلَ الْفَضْلَ خَيْرٌ لَكَ، وَأَنْ تُمْسِكَهُ شَرٌّ لَكَ، وَلَا تُلَامُ عَلَى كَفَافٍ، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ، وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى

اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

Seorang peneliti tidak hanya memulai dengan iman yang pribadi, tetapi juga membutuhkan semacam "kerangka acuan" untuk menyusun, menguji, dan menafsirkan pengalamannya. Kerangka acuan itu dapat berbentuk peta atau diagram, yang telah dirancang oleh orang lain berdasarkan riset sebelumnya dan telah diuji selama bertahun-tahun melalui serangkaian penemuan ilmiah yang terus berkembang. Selain itu, sebuah kerangka acuan bisa berbentuk sistem kalkulasi, dengan rumusan dan metode trigonometri yang telah dibuktikan secara matematis.

Dalam menafsirkan ayat di atas, Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata : “Betapapun sedikit apa yang kamu infakkan dari apa yang diperintahkan Allah kepadamu dan apa yang diperbolehkanNya, niscaya Dia akan menggantinya untukmu di dunia, dan di akhirat engkau akan diberi pahala dan ganjaran, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits ..”[2]

وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ

Tuhan akan datang kembali dan menyelesaikan Kerajaan-Nya di dunia jika semua suku bangsa sudah terwakili sebagai ciptaan baru. Di manakah orang Kristen, di manakah gereja yang memedulikan mereka yang belum pernah mendengarkan Injil?

Report this page